Pendidikan luar sekolah adalah usaha sadar
yang diarahkan untuk menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia
agar memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan daya saing untuk
merebut peluang yang tumbuh dan berkembang dengan mengoptimalkan
penggunaan sumber-sumber yang ada di lingkungannya. Dalam pengembangan
sumber daya manusia yang berkualitas dan berorientasi masa depan yang
akan menjadi pilar utama pembangunan di berbagai sektor, pendidikan luar
sekolah dapat memegang peranan yang sangat strategis.
Empat hal yang menjadi acuan pengembangan pendidikan luar sekolah, yaitu :
a) Memperluas pelayanan kesempatan
memperoleh pendidikan bagi masyarakat yang tidak dibelajarkan pada jalur
pendidikan sekolah.
b) Meningkatkan relevansi, keterkaitan dan kesepadanan program-program pendidikan luar sekolah dengan kebutuhan masyarakat.
c) Peningkatan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan luar sekolah.
d) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan luar sekolah.
b) Meningkatkan relevansi, keterkaitan dan kesepadanan program-program pendidikan luar sekolah dengan kebutuhan masyarakat.
c) Peningkatan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan luar sekolah.
d) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan luar sekolah.
Empat hal di atas sebenarnya mengandung
arti bahwa pendidikan luar sekolah harus berorientasi ke masa depan.
Untuk mewujudkan kebijakan tersebut pelembagaan pendidikan luar sekolah
di masyarakat menjadi suatu tuntutan yang harus dilaksanakan. Misi ini
dilaksanakan untuk membantu percepatan tercapainya masyarakat yang
cerdas, terampil, disiplin, berdaya saing dan gemar membaca.
Pendidikan luar sekolah sebagai sub sistem
dalam sistem pendidikan nasional Indonesia harus memainkan peran ganda
baik mendidik maupun mengajar dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Untuk dapat berperan dengan baik sebagai pengajar dan pendidik
diperlukan kesiapan sikap mental dan pengetahuan yang luas di bidang
kemasyarakatan. Pada kenyataanya pendidikan luar sekolah tidak hanya
melakukan aspek pengajaran. Namun, lebih dari itu yaitu dapat dicapai
jika pemerintah memiliki perhatian yang sama, baik pada pendidikan
sekolah maupun pendidikan luar sekolah. Kurangnya perhatian pada
pendidikan luar sekolah terjadi karena beberapa hal, antara lain karena
orang-orang yang merancang strategi pendidikan kurang melihat kenyataan
di lapangan bagaimana masalah putus sekolah terjadi. Putus sekolah
terjadi bukan hanya karena faktor ekonomi tetapi juga dihadapkan oleh
kenyataan bahwa setelah selesai sekolah banyak siswa yang menjadi
pengangguran. Faktor lemahnya ekonomi keluarga memilih peran yang kuat
yang menyebabkan orang tua memilih menyuruh anak untuk mencari nafkah
daripada sekolah. Sekolah ternyata tidak menyiapkan anak untuk
menghadapi dan mengatasi kesulitan hidup di masyarakat. Hal ini dapat
ditanggulangi melalui pendidikan luar sekolah.
Peran pendidikan luar sekolah di dalam
sistem pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
memerlukan kemauan dari para penentu untuk memberi perhatian kepada
mereka yang tidak beruntung pendidikannya. Pendidikan luar sekolah
membelajarkan mereka yang tidak dibelajarkan oleh sistem persekolahan.
Karena itulah pendidikan luar sekolah bukan diciptakan untuk menyaingi
tetapi untuk mendukung sistem persekolahan. Pendidikan luar sekolah
membuka berbagai jenis dan pola pendidikan dan pengajaran bagi siapapun
yamg tidak mendapatkan kesempatan pada jalur pendidikan sekolah, serta
bagi mereka yang sudah ikut program persekolahan tetapi masih memerlukan
tambahan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang tidak diperoleh pada
jalur sekolah.



0 komentar:
Posting Komentar